Selasa, 19 Februari 2008

Valentine Abadi; Persembahan Teragung Untuk Sang Kekasih



Masihkah kita butuh satu hari untuk cinta sebagai hari raya besar?

Itulah pertanyaan yang semestinya muncul di benak kita sebagai muslim...

Valentine Day yang setiap tahun kita rayakan itu tak lebih dari sekedar pemberian mawar merah dari seorang suami terhadap istrinya, atau sekedar pengungkapan kata-kata cinta, atau sekedar momen untuk mengingat kembali kenangan-kenangan indah.

Sebagai muslim seharusnya kita merenungkan manfaat apa yang akan kita dapat dari perayaan seperti itu; orang-orang membunuh keagungan makna cinta kemudian mengambil satu hari untuk berpesta dan mengingat kembali kenangan-kenangan masa lalu.

Sebagai muslim, setiap hari bagi kita adalah hari raya untuk cinta. Setiap bisikan dari seorang suami adalah ungkapan tak tertulis bahwa dia mencintai istrinya.

Sebagai muslim, aliran kita dalam cinta adalah keikhlasan dan ketulusan. Jalan kita adalah kasih-sayang dan kata-kata yang baik; kerinduan dan harapan kita bersambung tak pernah terputus…

Jika mereka merayakan satu hari untuk cinta, maka kita hidup bersama cinta selama 365 hari.
Kalau dipikir-pikir, perayaan Valentine Day semacam itu seperti peristirahatan seorang pejuang. Kita lihat suami-istri yang hidup dalam kesusahan dan kesedihan, di saat Valentine Day datang mereka mencoba melupakan kesedihan itu, tapi bagaimana bisa mereka melupakannya?

Islam telah mengajarkan kepada kita untuk meletakkan kepala di atas bantal, sementara hati kita sudah terbebas dari hal-hal yang menyusahkan. Hingga ketika kita terbangun, kita mulai hidup ini dengan jiwa yang tenang. Islam mengajarkan kepada kita supaya kata-kata baik tidak terpisah dari lidah kita, senyuman dari mulut kita dan kelembutan hati dari tabiat kita.
Jadi, kita tidak membutuhkan satu hari untuk merayakan Valentine Day, bukankah setiap hari kita telah merayakannya?”

*****
Cinta…alangkah indah kata ini, alangkah suci maknanya, alangkah besar tanggungjawabnya…

Cinta…kata yang sering diucapkan dan mengandung ribuan makna tak terungkap…

Cinta, seperti digambarkan para pencarinya, adalah keikhlasan, ketulusan dan kesucian. Cinta adalah risalah, perjanjian dan prinsip. Cinta adalah air dan rahasia kehidupan. Cinta adalah kesenangan dan ruh bagi jiwa. Dengan cinta kehidupan menjadi jernih, jiwa berseri, dan hati pun menari. Dengan cinta segala kesalahan dimaafkan, dan segala kesilapan diungkapkan. Tanpa cinta dahan-dahan pohon tidak akan saling menyatu, kijang jantan tidak akan tertarik kepada kijang betina, awan tidak akan menangis karena gravitasi bumi, bumi pun tidak akan tertawa karena bunga-bunga musim semi, dan bahkan tidak akan ada kehidupan.

Sebagian orang yang mengenakan pakaian cinta ada yang telah keluar dari tuntunan agama dengan memasukkan hal-hal yang tidak layak ke dalamnya, menggambarkannya sebagai kenikmatan sesaat, dan selalu bersenandung dengan pengertian-pengertian yang jauh dari makna cinta.

Akan tetapi nilai cinta lebih tinggi dari klaim-klaim mereka, lebih mulia dari noda-noda yang mereka lumurkan kepadanya. Kemuliaan maknanya tidak akan pernah hilang hanya karena tentara-tentara kerusakan telah melemparnya ke tempat-tempat mereka di film-film, lagu-lagu dan berita-berita di koran-koran.

Cinta tetap menjadi awan yang menaungi dua hati yang saling mengenal karena Allah, berdasar syari’at-Nya serta melaksanakan hak-hak-Nya.

Buku ini bukanlah buku ilmiah, meskipun berpijak pada teori-teori paling modern dan pendapat-pendapat para ahli tentang masalah hubungan-hubungan keluarga.

Buku ini bukanlah buku fikih, kendati bertolak dari sumber-sumber pokok keislaman dan kaidah-kaidah agama Islam.

Juga bukan buku sosial, walaupun menjelaskan tentang bangunan keluarga dan berbagai problematikanya.

Buku ini adalah buku renungan-renungan yang dapat dibaca istri, suami, atau keduanya secara bersamaan, untuk memperluas wawasan keduanya mengenai seni cinta dan keindahan. Penulis telah berusaha menjadikan buku ini ringan dan bagus agar tidak membosankan untuk dibaca.

Buku ini penulis bumbuhi dengan kata-kata hikmah, sya’ir, ayat dan hadits, supaya menjadi oase yang bersinar, ke mana pun melihat Anda akan menemukan manfaat dan dapat menikmati cahaya.

Kita membacanya untuk belajar bagaimana memahami kejiwaan pasangan sekaligus untuk melatih diri kita menghadapi tekanan dan ketegangan hidup. Di dalamnya terdapat kecakapan-kecakapan cara memberi motivasi.

Sebagaimana, melalui buku ini, kita akan mengetahui perbedaan antara dialog yang tenang dan perdebatan yang mandul. Juga bisikan-bisikan dua sejoli di kamar tidur, di sini kita akan mengetahui...